Rabu, 16 September 2009

INDUSTRI PAKAIAN

Kebutuhan primer manusia dalam menunjang keberlangan hidupnya sebagai mahluk biologis di muka bumi ini antara lain, sandang ( pakian), pangan ( makanan) dan, papan (tempat tinggal).
Menurut ahli sejarah, manusia awal yang menghuni bumi maka dari berbagai jenis buah, dedaunan dan umbi-umbian, menetap di gua-gua, dan menggunakan dedaunan serta kulit-kulit kayu dan binatang sebagai pakaian. Di dalam Al Qur’an, Adam AS dan Sitti Hawa sebagai nenk moyang manusia secara naluriah telah menutup auratnya dengan dedaunan.

Tatkala keduanya terlah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupnya dengan daun-daun syurga.
(QS : 7 : Al A’raf : 2)

Di dalam Islam, pakaian bukan saja sebagai penutup aurat dan menghindarkan diri dari cuaca panas dan dingin, melainkan juga untuk keindahan badan. Pakaian yang indah di menurut ajaran Islam sendiri adalah yang menutup aurat .
Hai anak adam, sesungguhnya kami telah menurunkan padamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Mudah-mudahan mereka selalu ingat.
(QS: 7 : Al A’raf :26)




Sutera
Jauh hari sebelum diturunkannya Al Qur’an, industri tekstil di berbagai belaha dunia seperti di Cina dan Mesir telah maju seperti pemnemuan sutera yang dikembangkan dari ludah ulat sutera. Seiring dengan itu perkembangan perdagangan sutera dari Asia ke Eropa pun semakin maju, ghingga jalur perdagangan lewat darat dinamakan jalur sutera.

Mesin Jahit

Penemuan yang turut memberi kemajuan pada industri pakaian antara lain ditemukannya mesin jahit. Mesin jahit prinsip setik silang kunci ditemukan oleh Thomas saint Thimmonica dan Walter Hunt pada tahun 1787 dan dikembangkan menjadi mesin jahit berlobang ujung oleh Elias howe dan Merit Singer pada tahun 1847.

Serat Sintesis

Perkembangan penting berikutnya adalah penemuan serat sintesis ( rayon) yang tidak mudah menciut seperti halnya serat alamiah sutera oleh marie Hilarie Bernigaud de Chardonet dari Perancis ( 1839-1924).
Rayon dibuat dari nitroselulose yang berasal dari bubur kayu, kemudian dikembangkan menjadi nitroselulose konversi (vioscose) oleh Charles Cross (1855-1935) dan Edward Bevan yang selanjutnya menjadi rayon asetat.
Penemuan penting lainnya adalah penemuan PA 6-6 atau nylon oleh Wallace Hume calothers ari AS ( 1896-1937) nylon dipergunakan untuk membuat berbagai pakaian dari kaos kaki sampai tali pancing. Serat sintesis lain yang dikembangkan antara lain polyester (1940), orlon (1943) dan rilsan (1950).


Risleting

Selain sistem pengunci pakaian serlain kancing, ditemukan pula sistempenguncidua baris bergigi saling mengikat atau risleting oleh whitcomb L. Judson dari AS pada tahun 1890 selanjutnya digunaka pada pakaian jadi oleh Gideon Sundback dari Swedia. Dewasa ini risleting digunakan untuk berbagai pengunci dari sepatu, tas, hingga lemari.

Velcro

Inspirasi penemuan sistem pengunci simpul dan kait (Velcro) diperoleh dari dari “bur” sejenis tanaman tertentu yang memiliki bentuk seperti pengait yang mungil dan kaku yang sering melengketi pakaian dan rambut hewan. Penemunya adalah seorang insyinyur Swiss bernama George de Mestral pada tahun 1948 yang kemudian dipatentkan pada tahun 1957.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar