Rabu, 16 September 2009

14.ANTHONY H. G. FOKKER

Namun saat jarinya hendak menarik pelatuk, tiba-tiba ia berubah pikiran. Ia tidak ingin membunuh siapa pun, biar saja orang lain saling membunuh.

Anthony H. G. Fokker lahir di Surabaya pda tanggal 6 april 1890. ayahnya adalah seorang petani kopi yang sukses. Setelah pensiun, Fokker dibawa ke negeri asalmereka, Belanda dan disekolahkan. Tapi ternyata Fokker kecil adalah pembenci rutinitas dan peraturan sekolah yang dianggapnya membosankan. Ia lebih banyak mengisi waktu luangnya untuk membuat mainan dan benda-benda yang berhubungan dengan keterampilan karya tangan. Bersama dengan teman-temannya, Fokker menciptakan ban anti bocor, tetapi tidak bisa mendapatkan hak patentnya sebab lebih dulu diakui oleh orang lain.
Sama seperti perancang-perancang pesawat di awal abad 20 lainnya, ketertarikan akan pesawat dan dunia penerbangan terinspirasi dari keberhasilan penerbangan Wright Bersaudara di Amerika. Demikian pula yang terjadi pada Fokker. Melalui pengamatannya sendiri, ia berkesimpulan bahwa yang perlu dibenahi pada sistem kemudi pesawat adalah masalah kestabilan guling.
Pada umur 20 tahun, ia menciptakan pesawatnya yang peertama. Sebelum diterbangkan ia berlatih dengan menjalankan pesawatnya sendiri di darat, mencoba sistem control dan merasakan kecepatannya. Sedikit demi sedikit ia mulai melakukan lompatan pendek beberapa yard hingga mencapai 500 yard, selanjutnya ia melakukan latihan terbang berputar dengan caranya sendiri. Walaupun belum pernah berlatih terbang, Fokker berhasil menerbangkan pesawat rancangannya sendiri. Pada tanggal 16 mei 1911, Fokker mendapat sertifikat pilot no. 88 untuk terbang pada pameran dirgantara. Dengan sertifikat ini, ia terbang dalam beberapa pameran dirgantara di Belanda dan Jerman.
Fokker pun mulai sibuk mendesain dan menerbangkan pesawat dengan dana bantuan bapaknya walaupun sebenarnya Sang Bapak kurang mendukung bakat Fokker karena pesimis dengan dunia penerbangan dan kecewa dengan pendidikan Fokker.
Pada sebuah pameran dirgantara tanggal 1 september 1913 seorang pilot asal Perancis bernama Adolph Pegoud berhasil terbang memukau penonton dengan pesawat sayap tunggal bleriot yang sempat menggegerkan Eropa. Fokker merasa tertantang. Dengan pesawat rancangannya sendiri, ia pun terbang dan bermanuver dengan kecepatan yang lebih tinggi sehingga ketenarannya melampaui Pegoud.
Merasa pesawatnya layak jual, Fokker menawarkan pesawatnya ke Pemerintah Perancis, tetapi ditolak dengan berbagai alasan. Ia lalu menawarkan pesawatnya ke Pemerintah Inggris, namun tidak ditanggapi. Pemerintah Belanda sendiri tidak pernah tertarik membeli pesawatnya karena menganggap belum terlalu butuh pesawat baik untuk keperluan sipil maupun militer.
Negara yang paling antusias membeli pesawatnya adalah Jerman. Dengan bantuah keuangan dari keluarganya, Fokker mendirikan sebuah pabrik pesawat dan sebuah sekolah terbang. Militer Jerman membeli 2 buah pesawatnya sementara sekolah terbangnya digunakan untuk melatih pilot-pilot militer Jerman. Kemudian menyusul 12 buah pesanan dari Angkatan Laut Jerman.
Pesawat-pesawat Fokker mencatat reputasi yang bagus selama perang, diantaranya pesawat sayap tunggal (mono), Pesawat sayap ganda (biplane) Albatross D II serta pesawat sayap tiga (triplane) D III dan D VII. Pesawat-pesawat Fokker ini menjadikan jerman bertaburan bintang-bintang penerbang tempur antara lain, Oswald Boelcke, Max Franz Immelman, dan Manfred Von Richtoven.
Di antara pesawat-pesawat yang disebutkan di atas, pesawat D VII yang dinyatakan terbaik oleh militer Jerman. Selama Perang Dunia I, pesawat yang diproduksi sebanyak 7600 buah dengan karyawan sekitar 6000 orang. Di samping membuat pesawat pabriknya juga memproduksi mesin dan senapan mesin.
Setelah perang berakhir dengan kekalahan Jerman, industri pesawat Fokker mengalami kemerosotan. Fokker mengambil keputusan menyelundupkan 200 buah pesawat dan 400 unit mesinnya melalui 60 gerbong kereta api dari Jerman ke Belanda. Penyelundupan berhasil dan ia melanjutkan kembali usahanya di Belanda dengan pesawat dan mesin yang ia selundupkan. Di babrik barunya ia memproduksi Fokker F11, pesawat berkabin tertutup dengan 5 penumpang, yang kemudian menjadi pelopor pesawat komersil.
Pesawat-pesawat Fokker kemudian dipakai oleh Maskapai Penerbangan Belanda KLM, Skandinavia Air, Air France, Polandia, Swiss dan AS. Puncak produksi pesawat Fokker adalah F-32.
Anthony Gehrar Fokker adalah seorang individualis yang tidak ingin menjadi Warga megara Jerman walaupun negara ini yang membesarkan namanya, tetapi ia tetap dihormati sebagai desainer sipil yang amat dibutuhkan aloh kalangan militer jerman.
Pada suatu hari ia menerbangkan pesawatnya ke medan tempur dan dengan berbagai kepiawainanya ia berhasil menginci posisi pesawat musuh. Namun saat jarinya hendak menarik pelatuk, tiba-tiba ia berubah pikiran. Ia tidak ingin membunuh siapa pun, biar saja orang lain saling membunuh. Fokker mengakhiri masa-masa tuanya di Swiss.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar