Rabu, 16 September 2009

24.FRANK LUKE

Dibesarkan dengam didikan yang keras dari ayahnya, seorang pensiunan tentara yang disiplin dan rada-rada kejam membuat ia tumbuh sebagai pembangkang! Sifat pembangkang itu ia bawa ke udara dan jadilah ia seorang bintang udara Amerika.
Frank Luke, Jr lahir di pada tanggal 19 mei 1897 di Phoenix, Arizona. Luke bukan anak yang tunduk-penurut malah sering nyeleneh. Ia pernah ke sekolah dengan mengendarai kuda dan berkostum cowboy.
Di sekolah Luke bukan anak yang pintar dalam pelajaran di kelas kendatipun demikian ia dielu-elukan di lapangan baseball, sepak bola, atletik dan renang. Olah raga yang kemudian sangat menunjang karirnya sebagai penerbang tempur adalah berkuda dan menembak dengan senapan dan pistol. Kelebuhannya yang lain adalah ia selalu optimis dengan kemampuan fisiknya.
Hobbynya yang kemiliter-militeran ini membuatnya tertarik untuk mendaftarkan diri pada US Army Signal Corp di Tuscan, Arizona pada tanggal 27 september 1917. Di sana ia agak bosan dengan pelajaran teknik penerbangan namun ketika masuk ke sekolah terbang pada bulan november, ia betul-betul menunjukkan bakatnya sebagai seorang pilot.
Ketika lulus dengan pangkat Letnan Dua dan ditugaskan di American Aviation Acceptance Park seksi aviasi yang bertempat di Orly mulai tanggal 30 januari 1918, ia protes sebab hanya ditugasi membawa pesawat-pesawat baru ke garis depan. Ia pun dipindahkan ke Skadron 27. Di sana ia tidak pernah menunjukkan rasa hormat kepada seniornya sehingga rekan-rekan dan komandannya menjadi jengkel. Pada tanggal 1 agustus 1918 Luke mengaku menembak jatuh sebuah pesawat Fokker Jerman pada pertempuran di Fereen- tardenois. Saat itu ia berhadapan dengan kelompok pesawat pimpinan kanone kawakan Jerman, Manfred Richtoven. Tetapi tidak ada yang mau mengakuinya sebab kebiasaan Luke yang selalu keluiar dari formasi dan tidak ada pernyataan tertulis.
Luke mempunyai seorang sahabat bernama Joseph Fritz Wehmer. Wehnerlah yang selalu memperingati Luke agar terbang dengan baik. Pada bulan September 1918 para penerbang Skadron 27 berebut untuk menjatuhkan balon pengintai Jerman. Pada tanggal 12 september Luke keluar lagi dari formasi dan berjumpa dengan musuh di daerah Marieville. Bukan mudah menjatuhkan balon-balon yang dikelilingi oleh pesawat-pesawat pelindung itu tetapi kali ini Si Pembangkang Luke berhasil menembak sebuah balon dan terbakar. Hal ini membuat Luke mulai diperhatikan.
Pada tanggal 14 september pagi ia membakar lagi sebuah balon di Boinville. Sore harinya ketika berpatroli, kumat lagi penyakitnya. Ia keluar sendirian dari formasi dan menjatuhkan sebuah balon di Buzy. Ia hampir kewalahan menghadapi 8 buah pesawat Fokker DVII seandainya Wehner tidak segera datang membantu.
Setelah menjatuhkan lebih dari 10 buah balon, Luke pun diakui sebagai ace top walaupun sifat pembangkangnya tidak berubah. Pada tanggal 18 september 1918 teman akrabnya, Wehner tewas tertembak. Peristiwa ini membuat Luke amat bersedih. Ia mengajukan cuti 2 hari di Orly, dekat Paris dan setelah masuk berdinas, ia mengajukan diri untuk menggantikan posisi Wehner.
Pada tanggal 28 september 1918 ia mengganas dengan melumat dua buah pesawat Fokker. Seperti tak mau berhenti nyeleneh, keesokan harinya ia terbang di luar jadwal dan menembak jatuh lagi sebuah balon di Bantheville dan tidak pulang-pulang ke markas. Komandannya marah-marah namun ia tetap tidak peduli.
Pada tanggal 29 september 1918 ia menghancurkan dua buah balon tetapi kemudian terluka akibat tertembak meriam darat. Ia mendarat di daerah marvaux dan tembak-menembak dengan pasukan darat Jerman. Hari itu Luke gugur.
Frank Luke yang sejatinya akan diajukan ke pengadilan militer oleh komandannya karena sifat pembangkangnya, tetapi terpaksa dibatalkan karena Luke keburu gugur. Si penembak balon pembangkangh ini dianugerahi bintang kehormatan Distinguish Service Cross, Oak Leaf Closter, Groce de guerre Italia dan Rock Wells Fisher Medals. Empat puluh satu hari setelah kematiannya tepatnya tanggal 9 november 1918 pangkat Frank Luke dinaikkan menjadi Letnan Satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar