Rabu, 16 September 2009

8.SWEDENBORG-GIFFARD-ZEPPELIN

Dengan ditemukannya balon udara pada abad XVIII telah membuka cakrawala pemikiran manusia tentang kemungkinan pegangkutan manusia lewat udara. Berbagai uji coba pengembangan balon udara akhirnya menjadi sesuatu yang marak bagi para ilmuan Eropa saat itu. Yang menjadi masalah adalah belum ditemukannya
sistem pendorong dan sistem control yang memungkinkan balon bisa terbang lebih cepat dan terkendali.
Para eksperimenter memakai berbagai cara menciptakan balon yang diinginkan. Ada yang memakai dayung, layar bahkan ada usaha yang tergolong lucu tetapi cukup ilmiah, yakni menggunakan burung sebagai penarik balon. Ide ini diperagakan oleh Emmanuel Swedenborg (…-….). Emmanuel mengikat sekelompok bebek pada balon udaranya. Hasilnya kurang memuaskan sebab bebek-bebek tersebut tidak cukup kuat menarik “Dokar udara” Swedenborg disamping arah terbangnya yang tidak terkontrol.
Seorang insyinyur tamatan College Bourbon Perancis bernama Jules Henry Giffard kemudian merancang balon bermesin pada bulan september 1852. Balon rancangan Henry berbentuk cerutu yang dinamakan dirigibles itu memiliki panjang 43 meter,diameter 39 kaki, berisi gas hydrogen dan dipasangi mesin uap berdaya 3 powr kuda yang memutar 3 buah baling-baling sepanjang 3,3 meter.
Dirigibles diterbangkan di Paris pada tanggal 24 september 1852. cara pengontrolannya adalah dengan kemudi vertikal (rudder) mirip bilah kemudi perahu. Dirigibles mendarat di Elancourt setelah menempuh perjalanan sejauh 17 mil selama 3 jam. Peristiwa ini tercatat sebagai penerbangan pertama dengan balon udara bermesin.
Pada saat Perang Dunia I meletus, para pakar militer di jerman memanfaatkan balon udara sebagai alat pengintai musuh. Karena kecepatannya yang lamban, balon udara sering menjadi sasaran empuk pesawat-pesawat tempur dan pembom Sekutu.Oleh karenanya balon udara pengintai harus dikawal oleh pesawat-pesawat tempur. Hal ini cukup merepotkan sehingga kelak di kemudian hari, tugas balon pengintai digantikan oleh pesawat pengintai.
Puncak pengembangan balon udara bermesin dilakukan oleh Ferdinand Von Zeppelin dari jerman pada awal tahun 1910. Zeppelin membuat balon sepanjang 235 meter berisi gas hidrogen sebanyak 105.055.490 liter uhtuk kepentingan niaga. Balon ini dinamakan seperti nama perancangnya, Graf Zeppelin.
Setelah Perang dunia I, pemerintah Jerman mengembangkan balon zeppelin menjadi alat angkut udara yang lebih besar dengan panjang 245 meter, dapat diisi 72 penumpang dan terdapat kabin-kabin dengan 2 orang penumpang, air panas dan dingin, tempat berjalan-jalan bagi penumpang lintas benua, serta ruang rekreasi lengkap dengan sebuah piano besar. Balon ini bernama Hindenburg.
Hindenburg melakukan penerbangan sebanyak 63 kali, yaitu 37 kali menyeberangi Atlantik dan 21 kali menerbangi Jerman-AS. Sayang pada tanggal 6 mei 1937 Hindenburg meledak di atas New Jersey dan menewaskan 36 orang. Mulai saat itu penerbangan komersil dengan balon mulai ditinggalkan manusia kaena disamping kurang aman, manusia mulai beralih pada pesawat terbang bermesin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar