Rabu, 16 September 2009

26. HORTEN BROTHERS

Walter Reimer
Teknologi penyamaran tidak hanya dimiliki oleh pasukan darat yang menyamarkan warna seragam dengan medan tempur, misalnya warna hijau-hijau untuk pasukan infantri di daerah tropis, warna kecoklatan untuk pasukan yang bertugas di daerah gurun ataupun putih-putih seperti halnya pasukan infantri unruk medan tempur salju akan tetapi teknologi penyamaran atau teknologi siluman (stealth) juga dioadopsi oleh pesawat tempur dengan tujuan sama yakni agar kehadirannya tidak tedeteksi musuh.
Teknologi pesawat siluman mulai digunakan oleh Angkatan Udara Jerman ( Lutwaffe) pada Perang Dunia I. Sebagai contoh misalnya pesawat sayap ganda Hannover CL III yang dicoreng-moreng dengan warna kehijau-hijauan sesuai dengan medan operasinya, semak-semak dan padang rumput. Ketika menginvasi Afrika pada Perang Dunia II, Pesawat Messerchmit Bf 109E-1/ trop dilaburi warna coklat gelap ala padang pasir. Jerman juga pernah menerapkan teknik tipuan mata dengan menggunakan bahan tembus pandang pada pesawat Bf 110 yang diberi warna gelap karena diopeasikan sebagai pemburu Hannover CL III


Bf-109 E
makam.
Berbicara mengenai konsep stealth, dua bersaudara ini patut dikenang yakni Walter Horten, lahir di… Jerman pada… dan Reimer Horten lahir di… pada ….. Walter dan Reimer adalah perwira sekaligus ilmuan di Angkatan Udara Jerman.
Teknik mengelabui dengan penyamaran warna dianggap sudah ketinggalan pada Perang Dunia II setelah Inggris mengoperasikan radar jenis H2S untuk mendeteksi kehadiran armada pembom Jerman. Ini membuat pakar militer Jerman berpikir keras bagaimana caranya agar pesawat-pesawat Jerman tidak terendus radar musuh.
Horten bersaudara kemudian menguji sejumlah m,aterial yang terdiri dari plywood dan arang yang dilekatkan dengan lem khusus. Hasilnya cukup memuaskan. Material ini sanggup menyerap gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh radar. Konsep ini dinamakan Radar Absorbent Material (RAM).
Pada tahun 1943 Horten bersaudara juga merancang sebuah pesawat pengebom stealth berbentuk flying wing, yakni model pesawat menyerupai ikan pari yang makin membuat radar tidak berkutik. Konsep ini diterapakan pada pesawat Arado E 555-1. Sayangnya sebelum pesawat-pesawat stealth rancangan Horten bersaudara rampung, perang keburu usai dengan kekalahan Jerman.
Dua bersaudara ini kemudian diajak oleh Inggris dan Amerika untuk mengembangkan konsep flying wing tetapi mereka menolak. Ketika pindah ke Argentina pada tahun 1947 mereka membawa serta seluruh rancangan mereka. Teknologi RAM dan Flying wing selanjutnya berkembang pesat di Amerika Serikat namun dunia tetap mengenang Walter Horten dan Reimer Horten sebagai pencetusnya.

Arado E555-1

1 komentar: