Rabu, 16 September 2009

44.GEORGE E. PREDDY

“Dialah fighter terbesar yang pernah dilihat orang. Semangat tim sangat terpukul dengan gugurnya Preddy” ( Letkol John C. Meyer)

Inilah Ace Of The Aces Amerika yang sama sekali tidak menarik secara fisik. Badannya kecil, kurus dan matanya besar. Sifatnya pun menurut sebagian orang rada-rada membosankan.
Namanya George E. Preddy. Lahir di Grrenshore, Carolina Utara AS pada tahun 1923. Preddy adalah seorang siswa yan pintar di sekolah namun ia tidak popular di bidangh olah raga akibat postunya yang jauh dari criteria ideal sebagai olah ragawan. Banyak tim olah raga yang menolaknya bergabung.
Oleh karenanya ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, ia memilh olah raganya sendiri yang lebih menuntut ketelitian dan kecepatan yaitu, terbang. Ia kemudian masuk Flying School da memperoleh Lisensi pilot pada.
Setamatnya dari SMA dalam usia yang relatif muda, 16 tahun, Daratan Eropa dilanda perang. Jerman menginvasi Eropa pada tahun 1939 sehingga Amerika harus turun tangan membantu sekutu-sekutunya di sana. Sedangkan di Pasifik, Anerika akan menghadapi Jepang.
Terarik menjadi pilot tempur, Preddy mendaftar di angkatan laut. Tiga kali mendaftar dan sebanyak itu pula ia ditolak karena ukuran fisiknya yang tidak memenuhi standar sebagai penernang tempur. Untuk melampiaskan stress, ia melakukan perjalanan keliling dan memberi ceramah soal kepilotan selama musim panas tahun 1940.
Di perjalanan inilah terlintas idenya untuk mendaftar di Angkatan Darat. Ia pun mencoba memasukkan lamaran ke Army Aviation dan diterima, tetapi bukan di bagian penerbang tetapi di bagian artileri. Ini ia jadikan batu loncatan. Baru pada tahun 1941, George Preddy mendapat kesempatan untuk megikuti sekolah terbang.
Preddy lulus pada bulan desember 1941 dan ditugaskan di Group Pemburu 49, Skadron 9 di Australia. Di sini group tempurnya berhasil merusak 2 buah pesawat Jepang. Tetapi naas menimpanya. Pada suatu penerbangan pesawatnya bertabrakan dengan pesawat teman satu skadronnya sendiri. Temannya tewas sedangkan Preddy luka parah dan terpaksa berbaring di runah sakit untuk sekian lama. Awal tahun 1943 barulah Preddy diberi izin untuk terbang kembali.
Seperti ingin menutupi kesalahannya, pada tanggal 1 desember 1943 ketika bergabung kembali di Angkatan Udara Ke-8, Group 352 yang bertugas di Medan Eropa, ia berhasil menjatuhkan sebuah Messerchmit Bf-109 Jerman di Rhedt dengan pesawat P-47nya. Dengan P-47 pula ia menambah skor kemenangan menjadi 3. Selanjutnya ia menerbangkan P-51 Mustang yang semakin menambah skornya. Pada bulan juni 1944 skornya telah mencapai 11,3 hingga pada bulan agustus ia menerima penghargaan Distinguish Service Cross. Pesawat P-51 Mustang sendiri ia namakan Cripes A’Mighty.
Preddy kemudian dipercaya memegang jabatan sebagai Komandan Skadron 328 setelah merontokkan 25 pesawat musuh ketika masih di Skadron 325. Di Skadron 328 yang dipimpinnya, Preddy menjatuhkan lagi 2 buah pesawat musuh sehingga menambah skornya menjadi 31,83.
Pada bulan desember 1944, Preddy berhadapan dengan pesawat-pesawat FW-190 Jerman. Akibat terbang terlalu rendah, ia tertembak meriam anti pesawat yang mangakibatkan ia gugur. “Dialah fighter terbesar yang pernah dilihat orang. Semangat tim sangat terpukul dengan gugurnya Preddy”, ujar Letkol John C. Meyer, komandan sekaligus sahabat George Preddy, orang yang amat meragukan kemampuan Preddy akibat tampilan fisiknya ketika interview penerimaan penerbang Angkatan Udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar