Rabu, 16 September 2009

21.KAPTEN ALBERT BALL

“Akan lebih baik jika perlombaan saling bunuh ini berakhir, dan kita bisa menikmati hidup tanpa melukai orang lain”
(Surat Albert Ball untuk tunangannya, 5 mei 1917)

Kapten Albert Ball adalah penerbang tempur terbaik Inggris pada Perang Dunia I dengan segudang prestasi walaupun meninggal pada usia muda, 21 tahun.
Albert Ball dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1896 di Lenton, Inggris. Ayahnya, Mr. Ball adalah seorang pemilik perkebunan yang gemar dengan keteknikan. Beliau menjadi anggota dewan kota yang disegani sehingga diberi gelar “Knight”.
Albert Ball menempuh pendidikan formalnya di grantaham Grammar School, Nottingham High School dan melanjutkan ke Trent College. Albert remaja adalah penikmat pelajaran kimia, mekanika, fotografi, dan berkebun. Kesenangan lainnya adalah berlayar dengan rakit buatan sendiri. Ia tidak terlalu jago dalam olah ragha sehingga hanya memenangkan medali perak dalam lomba haling rintang.
Keinginannya bergabung dengan industri mesin listrik diwujudkan dengan membeli sdaham Perusahaan Mesin Nottingham. Ketika itu ia baru berusia 17 tahun. Setahun kemudian Perang Dunia I pecah dan Albert yang masih muda ini dipaksa oleh keadaan untuk ikut dalam perang membela anah airnya sebagai prajurit sukarelawan dengan pangkat sersan.
Pada bulan oktober 1914 pangkatnya dinaikkan menjadi letnan dua di Resimen Derbyshire, resimennya sendiri. Saat mengikuti pelatihan dan menunggu perintah ke garis depan ia tetap menekuni hobby bisnis jual motornya dan menanam modal di kantin kantornya.
Merasa tertarik menjadi penerbang tempur, Albert pun mengikuti kursus terbang dengan pesawat caudron sayap ganda di Sekolah Penerbangan bauman dengan membayar £ 75. Pada tanggal 15 oktober 1915 ia berhasil mendapat sertifikat pilot Royal Aero Club No. 1898, tatapi hobbynya mengotak-atik mesin tidak berhenti. Ia menangani mesin sepeda motornya sendiri sehingga badannya sering belepotan oli. Namun Albert tetap diakui sebagai seorang prajurit berpenampilan rapi. Kala itu Albert dipandang sebagai prajurit yang biasa-biasa saja, sering dimarahi oleh instrukturnya karena melakukan kesalahan dan sejumlah kesan yang menandakan bahwa Albert tidak memiliki kelebihan apa-apa.
Pada tanggal 17 februari 1916 Ball bergabung dengan Skadron 13 untuk menerbangkan pesawat Bleriot E 2C untuk pengeboman dan intai artileri. Ia sempat memaksa 2 buah pesawat Herman untuk mendarat dan menawan pilotnya. Pada tanggal 3 mei 1916 ia telah menembak jatuh 5 buah pesawat albatross Jerman sehingga berhak mendapatkan belar ace. Pesawat Albert pun sering tertembak namun ia selalu berhasil mendaratkan pesawatnya dengan baik di daerah kawan.
Akan tetapi Albert tetap Albert. Di sela-sela kesibukannya di medan tempur, ia masih sempat berkebun di pangkalan udaranya. Kebun itu ia tanami bunga dan sayuran. Kebiasaan yang unik bagi seorang prajurit.
Albert bukanlah tipe prajurut pasif yang menunggu perintah penyerangan. Ia sering melakukan patroli rutin dan sering menghancurkan balon-balon pengintai musuh. Ia tidak hanya dikenal di kalangan militer Inggris, tetapi juga oleh kalangan militer Perancis. Pada tanggal 31 agustus 1916 ia menerima penghargaan bintang jasa kehormatan.
Albert adalah seorang petarung udara sejati. Ia pernah berhadapan dengan seorang kanone Jerman dan mereka saling menembak hingga peluru habis. Setelah itu mereka saling melambaikan tangan, saling terbahak dan pulang ke markas masing-masing. Setelah menjatuhkan 32 pesawat musuh, ia menerima bintang penghargaan kelas 4 dari Pemerintah Rusia yang pada saat Prang Dunia I adalah sekutu Inggris.
Albert Ball, Pilot tempur Inggris yang agamawan ini pernag menulis surat pada ibunya, “ Aku percaya pada Tuhan sebelum percaya pada yang lain “. Ia sebenarnya seorang pembenci perang, hanya semangat bela negaranya yang tinggi yang membuatnya menjadi seorang militer. Hal ini terbukti pada surat-suratnya. Kepada ayahnya ia menulis, “ Sugguh saya dilindungi oleh Tuhan, namun ah! Saya capek terus-terusan hidup untuk membunuh dan merasa dihantui sebagai pembunuh. Sedangkan pada tunangannya ia menulis,” Akan lebih baik jika perlombaan saling bunuh ini berakhir, dan kita bisa menikmati hidup tanpa melukai orang lain”
Pada tanggal 17 mei 1917 Kapten Albert Ball, prajurit yang masih berusia 21 tahun ini gugur dalam sebuah pertempuran udara dan dimakamkan sekitar 5 mil di sebelah timur daerah La Bassee . Pada tanggal 22 juli 1917 keluarga Ball menerima lencana Victoria dan surat penghargaan dari Raja George V untuk Kapten anumerta Albert Ball yang telah gugur setelah merampungkan kemenangannya yang ke-47.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar