Rabu, 16 September 2009

16. SENOR DON JUAN DE LA CIERVA

Sejarah perkembangan pesawat sayap putar tidak kalah hebatnya dengan pesawat sayap tetap. Sejarah menunujukkan bahwa hasrat manusia untuk dapat terbang dan mendarat secara tegak lurus diinspirasikan dari mainan “lidi bulu” di Negeri Cina pada tahun 400 SM berupa sebatang lidi yang diberi sejumlah bulu di ujungnya. Cara memainkannya adalah dengan digelindingkan di telapak tangan. Putaran lidi menimbulkan daya angkat pada bulu selanjutnya ia akan terbang tegak lurus.
Pada tahun 1483 Leonardo Da Vinci dari Italia mengembangkan imajinasi para ilmuan dengan lukisan sekrup terbangnya. Lukiasan Da Vinci disempurnakan oleh Sir george Cayley pada tahun 1842 dengan menambahkan tempat untuk penumpang pada lukisan perahu terbangnya.
Bayi mungil yang di kemudian hari mewujudkan impian manusia untuk terbang dan mendarat tegak lurus ini bernama Senor Don Juan De la Cierva, lahir di Murcia, Spanyol pada tanggal 21 september 1895. Cierva mulai tertarik dengan teknik penerbangan sejak berusia dini. Pendidikannya sebagai insyinyur turut mendukung hobbynya. Pada usia 15 tahun, ia mencoba membuat pesawat layang. Setahun kemudian ia membuat pesawat utuh yang diterbangkan sendiri. Pada tahun 1918 ia membuat pesawat pembom bermesin tiga dan bersayap ganda namun pada bulan mei 1919 pesawat tersebut jatuh dan hancur.
Ketika Cierva mencari penyebab jatuhnya pesawat, ia mendapati bahwa penyebabnya adalah dari segi kestabilan. Hal ini membuat Cierva beralih untuk mempelajari konsep terbang vertikal yang dianggapnya lebih stabil. Dalam merancang alat terbang tegak lurus ini Cierva mengembangkan konsep baru yaitu menggabungkan teori terbang sayap tetap yang membutuhkan landasan pacu tinggal landas dan baling-baling yang berfungsi mengangkat pesawat ke atas.
Lewat sejumlah penelitian dan percobaannya, empat tahun kemudian Cierva berhasil menerbangkan pesawat “gado-gadonya”, yakni sebuah pesawat bersayap tetap dengan baling-baling di depan sementara di bagian atas ditambahkan baling-baling tanpa mesin, sehingga pesawat ini tinggal landas seperti pesawat biasa tetapi mendarat secara vertikal. Pesawat gado-gado ini diberi nama Autogyro C-4 terbang pertama kali pada tanggal 9 januari 1923 sejauh 4 km di atas Spanyol.
Bukannya tanpa hambatan, Cierva pun adalah seorang eksperimenter yang sering terjatuh saat melakukan uji coba. Saat mempelajari bahwa ketika ia selalu jatuh dengan pola yang sama, Cierva berkesimpulan bahwa baling-baling turut menambah beban pesawat saat bergerak ke depan.
Untuk mengatasi hal ini Cierva memasang engsel pada pangkal baling-baling sehingga dapat bergerak naik dan turun. Dengan metode ini daya dorong dan keseimbangan pesawat bertambah. Cara mendaratnya pun lebih stabil dan lebih lambat.
Ketika berita kesuksesan penerbangan sayap putar Cierva sampai ke Inggris, ia pun diundang ke Inggris untuk mendemonstrasikan pesawatnya di Farnbourg. Tertarik dengan karya Cierva ini, pemerintah Inggris lalu meminta Cierva menetap di sana untuk mengembangkan pesawat sayap putarnya.
Di negeri Elisabeth ini sayap putar dipasang pada pesawat Avro 504. Pesawat ini masih dianggap bermasalah karena masih membutuhkan ancang-ancang untuk tinggal landas. Masalah ini diatasi oleh Cierva dengan memasang baling-baling yang dapat diubah sudut putarnya. Sehingga jika baling-baling dimiringkan ke depan, pesawat langsung tinggal landas tanpa ancang-ancang terlalu jauh.
Pesawat autogyro Cierva sendiri sempat dioperasikan oleh Angkatan Udara Inggris dan Amerika Serikat. Di amerika Autogyro digunakan sebagai alat transportasi yang konon tidak pernah tergelincir atau pun gagal terbang.
Yang patut dikenang pada ilmuan ini adalah bahwa Cierva adalah seorang ilmuan sederhana yang tidak memperhitungkan karyanya dengan uang. Senor Don Juan De La Cierva meninggal di Croydon pada tanggal 9 desember 1936 karena kecelakaan pesawat biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar