Rabu, 16 September 2009

56. IGNATIUS DEWANTO

Ignatius Dewanto adalah penerbang tempur Indonesia yang telah menyumbangkan jasanya menghalau permesta yang henda memecah belah negeri ini pada tahun 1958.
Ace tempur Indonesia ini lahir pada tanggal di Kalasan, Yogyakarta pada tanggal 9 agustus 1929. Ia adalah seorang anak yang cerdas dan pemberani yang dibesarkan dalam keluarga katolik yang taat. Ayahnya bernama M. Marjaharjana dan ibunya Theresia Sutijem.
Pada tahun 1948 , Totok, panggilan akrab untuk pemuda yang masih berusia belasan ini ikut bergabung dengan Tentara Pelajar (TP) Solo dan memanggul senjata membela tanah air dari gempuran NICA. Ketegasannya dalam memimipin membuat ia dipercaya sebagai Kepala Pabrik Granat dan kepala Regu pada tahun 1950. Keberaniannya ia tunjukkan ketika mencegah iring-iringan kendaraan lapis baja Belanda yang bergerak dari Semarang ke Solo. Dengan bersenjatakan sten gun dan berlindung di balik tanggul, tanpa pikir panjang Totok menghujani konvoi Belanda sendirian?
Pada tanggal 25 juli 1950, Totok terdaftar dal;am 60 kadet penerbang Angkatan Udara yang akan dididik di California, AS selama 2 tahun. Setelah lulus, Totok melanjutkan pendidokan sebagai instruktur selama 7 bulan. Sepulangnya ke tanah air pada tahun 1950 ia bergabung dengan Skadron 3 dan menerbangkan pesawat P-51 Mustang. Ia sempat pula menjadi instruktur di Sekolah Penerbangan lanjuta di husein Sastranegara Bandung.
Pemberontakan Permesta ( Persatua Rakyat Semesta) di tanah air pada tahun 1958 telah berhasil merebut Pangkalan Udara Mapanget (Sam Ratulangi), rasula ( dekat danau Tondano), Morotai dan Jailolo dan telah berhasil merebut 10 buah pesawat yang terdiri dari Pembom B-26, Penempur P-51 dan pesawat amfibi PB-5. Pemerintah Ri mngambil tindakan denagn memberangkatkan B-52 dan P-51 dari Laha, Ambon dipimpin oleh mayor Udara Leo Watimena. Totok yang saat itu berpangkat kapten menerbangkan P-51 turut membumihanguskan 8 buah pesawat Pemesta.
Pada tanggal 18 mei 1958 ia memergoki sebuah B-26 yang diterbangkan oleh penerbang bayaran CIA bernama Alan Lawrence Pope di atas KRI Sawega? ALRI. Mereka meelakukan duel udara saling menembakkan peluru yang berakhir dengan tertembak jatuhnya B-26. Alan Pope kemudian ditangkap dan disidang.
Hari itu juga Totok Dewanto bertemu dengan B-26 lain yang diterbangkan oleh Connie Seigrist, penerbang berkebangsaan AS. Kali ini ia berhasil menembak ban pesawat Connie dengan senapan mesin sebab roketnya sudah dihabiskan ketika duel dengan Pope. Berkat Jasa-jasanya selama operasi udara itu Ignatius dewanto akhirnya ditetapkan sebagai Ace tempur Indonesia.
Setelah kekisruhan di tanah air pada tahun 1965, totok yang dianggap agak berseberangan dengan pemerintah orde baru ditugaskan sebagai atase militer udara di Moskow mulai tahun 1966, kemudian diberhentikan dengan hormat pada tanggal 31 maret 1967.
Ketika menerbangkan pesawat PA-23 sebagai penerbang carter dari Menadoi ke Merauke pada tahun 1970, pesawatnya jatuh dan Ace tempur kita ini pun meninggal. Jasadnya baru diketemukan delapan yahun kemudian dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Nama Dewanto diabadikan menjadi nama sebuah gedung serba guna di Lanud Iswahyudi, Madiun.
Ignatius Dewanto mungkin adalah pahlawan yang agak terlupakan dalam sejarah kepahlawanan bangsa ini karena sejarah selalu disetir oleh pemerintah yang berkuasa. Namun mulai saat ini marilah kita mengenang nama beliau di hati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar