Rabu, 16 September 2009

5. LEONARDO DA VINCI

Leonardo Da Vinci adalah ilmuan dan seniman serba bisa abad XV yang terkenal dengan lukisan monalisanya, sekaligus pionir, inspirator dan pencetus lahirnya teknologi modern melalui lukisan-lukisan imajiner lainnya.
Da Vinci lahir pada …….. 1452 di Anchiano, sebuah desa di kawasan Tuscany, Italia. Ayahnya adalah seorang notaris terkenal di Florence. Sejak dini Da Vinci kecil sudah gemar dengan berbagai ilmu pengetahuan. Untuk memenuhi rasa penesarannya akan ulm,u pengetahuan, Da Vinci menunutut ilmu di sebuah sekolah miliok Aristoteles.
Perkenalannya dengan Andrea Del Verocchio, seorang pelukis bertangan emas ketika ia berusia 15 tahun, membuat pengetahuan Da Vinci berkembang pesat. Ia menguasai berbagai bidang ilmu seperti, media massa, arsitektur, perspektif, anatomi, dan seni.
Lingkungan ilmuan kiranya turut mendukung perkembangan pemikiran dan imajinasinya. Tak lama berselang, ia akrab dengan Paolo Toscani, seorang ahli geografi Christoper Colombus yang mengajarinya ilmu mekanika.
Masih belum puas juga dengan ilmu yang dikuasainya, pada tahun 1481 Da Vinci pindah ke Milan untuk belajar instrument musik dan menjadi musisi. Sambil belajar musik, ia mempelajari pula alat-alat perang seperti crossbow, kendaraan perang, dan senjata api.
Dari hasil analisis dan perhelatannya dengan berbagai disiplin ilmu itu, Da vinci mulai melahirkan imajinasi tentang berbagai alat teknologi masa depan yang ia tuangkan dalam lukisan-lukisannya. Untuk teknologi perang darat ia melukis sebuah kendaraan tempur beroda yang mirip kura-kura. Lukisan ini menjadi inspirasi bagi perancang panser beberapa abad kemuadian.
Di bidang penerbangan sendiri Da Vinci melukis sebuah payung terjun yang ia sarankan terbuat dari kain linen dan berbentuk pyramida. Menurut Da Vinci, “Dengan payung ini, orang dapat turun dari ketinggian berapa pun tanpa menderita luka”.


Pada tahun 1483, Da Vinci melukis “Sekrup terbang” berupa kawat terpilin mengitari sepasang besi yang menjadi sumbunya. Ruang antara besi pilin dan sumbu dilapisi kain linen. Bentuknya mirip sekrup raksasa. Da Vinci menulis, “ Kalau benda ini diputar pada kecepatan tinggi, ia akan terbang vertikal ke atas”. Berawal dari lukisan ini, para ilmuan setelah Da Vinci mulai merancang alat terbang yang dapat tinggal landas dan mendarat secara vertikal atau helicopter.
Da Vinci sangat tertarik mengamati burung yang dapat terbang dengan mengepakkan sayap. Ia kemudian membedah beberapa ekor burung yang selanjutnya menghasilkan ide penciptaan sebuah alat terbang dimana bentuk sayapnya meniru sayap kelelawar. Alat yang diberi nama flying machine ini penerapannya agak rumit karena menurut Da Vinci dikendalikan dengan mengandalkan otot manusia sepenuhnya untuk mengepakkan sayap dan mengendalikan alat tersebut. Tetapi Da Vinci mengatakan, “Buat anda yang punya semangat juang tinggi, tidak mustahil membuatnya”. Benar, pada abad XX terciptalah kendaraan terbang yang sesungguhnya yang kita namakan pesawat terbang walaupun tidak mengandalkan kekuatan otot manusia sebagai tenaga pendorong melainkan dengan kekuatan mesin. Manusia hanya sebagai pengendali.
Di bidang permesinan, Da Vinci mengamati tenaga uap yan kemudian ia wujudkan dalam lukisan berjudul chimney jack (Dongkrak cerobong), berupa alat pemanggang daging yang berputar karena tenaga panas. Di belakang hari teori ini berkembang menjadi mesin pancar gas atau jet.
Leonardo Da Vinci meninggal pada tahun 1519 namun karya-karyanya yang fenomenal masih terkenal hingga saa ini. Ia pantas dijuluki seniman dan ilmuan fortuneteller (peramal masa depan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar