Rabu, 16 September 2009

12.SIR ALLIOT VERDON ROE

“Yang bisa kita pelajari dari kisah Roe adalah bahwa kita tak perlu takut akan kegagalan, yang terpenting bagi kita adalah terus berusaha dan tidak pernah berhenti mencoba” (Norman Mcmillan, penulis biografi Aliot Verdon Roe)

Nama lengkapnya Alliot Verdon Roe, lahir pada tanggal 26 april 1877 di Patricroft, Manchester, Inggris. Roe termasuk anak yang menyenangi olah raga seperti renang, beseeda dan atletik. Saking over aktifnya, sewaktu kecil ia pernah dijuluki springer( Si peloncat) karena kebiasaannya berjumpalitan saat main-kejar-kejaran. Sedangkan dari hobby bersepedanya ia pernah memenangkan hadiah beberapa ratus poundsterling.
Ayahnya seorang doker yang menginginkan Roe mengikuti jejaknya. Taetapi roe punya bakat lain. Ia lebih suka bermain otak-atik teknik. Setamat dari haliford house school di dekat brooklands, roe lanjut ke shorne college di Buckinghamshire lau ke St. Paul School di London.
Karena kesenangannya akan teknik permesinan, ia ditawari pekerjaan menjadi issyinyur sipil di British Colombia oleh kerabat ayahnya saat berusia 14 tahun. Pada bulan maret 1892 ia berangkat ke Kanada dan membuka bisnis perikanan di Pulau Vancouver.Pada tahun 1893 ia kembali ke Inggris dan magang di sebuah proyek mesin keret api selama 5 tahun.
Ia kemudian bekerja di Porsmounth Dockyard sambil belajar teknik kelauta di King’s College London. Ia lau diangkat menjadi perwira muda di Merchant Navy setelah sebelumnya gagal menyelesaikan ujian akhir untuk masuk ke Dinas Angkatan Laut.
Terlintas rasa takjub pada dirinya ketika pada suatu hari ia berlayar dan melihat burung albatross terbang di atas ombak. Rasa takjub ini mendatangkan ide untuk merancang model pesawat albatross yang diuji terbangkan sendiri dari jendela atas rumahnya.
Pada tahun 1902 Roe mempergunakan seluruh waktu luangnya untuk membuat dan menerbangkan pesawat model di sela-sela aktivitasnya sebagai juru gambar sebuah industri mobil sekeluarnya dari Angkatan Laut. Ia juga aktif berkirim surat dengan wright Brothers sepetah mendengan kesuksesan penerbangan dua bersaudara itu pada tahun 1903. Roe sempat menjadi sekretaris Aero club dan merancang sebuah helicopter bersama dengan Lord Amstrong di Denver, Colorado, AS. Biaya eksperimen ditanggung oleh G.L.O. Davidson denagn mesin Stanley berkekuatan 20 tenaga kuda dan baling-baling ekor 2 buah. Ketika diuji coba, pesawat hancur. Roe kehilanga pekerjaan.
Sebuah kompetisi membuat dan menerbangkan pesawat model diadakan oleh harian daily mail pada tahun 1907 dengan hadiah £ 250. Roe mendaftarkan 3 buah karyanya, diantaranya pesawat sayap ganda sepanjang 8 kaki yang berhasil terbang 100 kaki. Dewan juri menganggap tidak ada yang berhak memenangkan hadiah pertama. Roe yang pesawatnya dianggap terbaik mendapatkan £ 750. Dua buah karya lainnya memenangkan £ 75.
Walaupun bukan menjadi yang terbaik, hal ini cukup membuat Roe tergerak untuk membuat pesawat yang mampu mengangkut manusia dengan mesin JAP berkekuatan 9 daya kuda, dengan posisi pilot di depan, mesin di tengah dan baling-baling di belakang. Pesawat tersebut dipasangi roda yang dapat dibelokkan,sementara kulit pesawat terbuat dari fiber halus yang hanya menutup bagian dalam. Roe memang belum terlalu mengerti dengan teori daya angkat sayap dan sistem kendali. Ia tidak merancang kendali guling dan kendali geleng untuk pesawatnya. Yang ada cuma kendali angguk yang terhubung antara muka dan belakang. Kendali ini ia patentkan.
Pada tahun 1907 datang tantangan dari Brooklands Automobile Racing Club yakni terbang melewati jalur racer. Hadiahnya £ 2500. Ketika ia menguji pesawatnya, mesin pesawat tidak cukup kuat untuk memebawanya terbang. Celakanya, pesawat itu mengalami kerusakan saat diderek.
Tidak putus asa, Roe kemudian mengganti mesin pesawatnya dengan mesin yang lebih besar, mesin Antoinette 24 daya kuda. Masalah belum selesai, karena kekuatan mesin yang terlalu besar, baling-baling pesawat patah saat diuji coba dan hampir saja mengenai Roe.
Tanggal 8 juni 1908 adalah tanggal bersejarah bagi Roe. Hari itu, dengan mesin Antoinette 24 daya kudanya ia berhasil tionggal landas sampai 150 kaki. Hari itu ditetapkan sebagai “Hari penerbangan pertama di daratan Inggris” dan Alliot Verdon Roe tercatat sebagai orang yang pertama menerbangi daratan Inggris.
Setelah kesuksesan penerbangan pertamanya, Roe menyewa sebuah kandang untuk merancang pesawat triplane-nya. Dengan lahan yang kurang ideal itu ia bekerja besama asisten-asistennya yang rela digaji kecil. Pada saat itu kondisi keuangannya memang sangat minim. Ia tak sanggup membeli mesin Antoinette. Sebagai gantinya ia menggunakan mesin JAP 9 daya kuda. Namun demikian Roe termasuk sosok insyinyur yang ulet dan tidak berhenti belajar. Keingintahuannya yang tinggi akan pesawat tergambar ketika bersepeda ratusan mil menyeberangi Selat Inggris untuk bertemu dengan Wilbur Wright yang sementara mengadakan demonstrasi terbang di Perancis.
Pada tanggal 13 juli 1903 pesawatnya berhasil terbang hingga 100 kaki walaupun akhirnya mengalami kerusakan dan butuh perbaikan. Dengan bantuan dana dari keluarganya ia membuat 2 buah pesawat triplane di Brownsfield Mills, Manchester yang berhasil terbang dengan mulus. Seperti tak putus dirundung malang, kedua pesawat ini terbakar di atas kereta api ketika dibawa ke Blackpool untuk mengikuti pameran dirgantara. Dalam waktu singkat Roe membuat pesawat dengan bahan dan suku cadang yang ada. Pesawat “ darurat” ini mendapat sambuatan luar biasa dan Roe diberi hadiah £ 75.
Sukses mulai terbuka ketika pesawatnya dibeli oleh Harvard Aeroplane Society. Kantor urusan perang Inggris kemudian memesan 2 buah pesawat Avro Gnome milik Roe. Pada tahun 1912 sebuah pesawat bermesin Green 60 daya kuda rancangan Roe juga ikut dalam uji coba pesawat militer di Salisbury Plain. Di tahun itu pula ia mendapat pesanan 12 buah pesawat mesin Gnome 50 daya kuda. Tahun berikutnya seorang pengusaha makanan turut menanam saha di perusahaan Avro hingga berkembang menjadi perseroan terbatas dan menhadi perusahaan besar di Manchester.Ketika meletus Perang Dunia I, Pesawat Avro 504 menjadi satu-satunya pesawat yang bisa menandingi pesawat-pesawat Jerman.
Inilah kisah anak manusia yang jatuh bangun oleh berbagai kegagalan namun pantang menyerah. Pada tahun 1929 Roe menerima gelar kehormatan “Sir” atas jasa-jasanya di bidang penerbangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar