Rabu, 16 September 2009

13.SIR GEOFFREY DE HAFFILAND

DH dan Hearle menyadari bahwa yang terpenting dari semua itu adalah kokohnya persahabatan yang merupakan harta termahal mereka

Geoffrey De Havviland lahir pada…. tahun 1882 di North Hampshire, inggris. Ayahnya seorang pendeta keturunan Guernsey dari Perancis. Setelah tamat dari Edward oxford, ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Crystal Palace School Of engineering pada tahun 1900. Di sini ia mulai menunjukkan bakat desainernya sebagai juru gambar mesin Burney-Blackburn yang dihargai £ 10.
Secara berturut-turut, mulai tahun 1903, De havviland bekerja sebagai juru gamabar mesin uap, turbin dan bensin pada Perusahaan Rugby ( Yang kemudian berubah menjadi English Electic Group). Perusahaan Wolseley Motor Company Birmingham, dan Omnibus Company.
Pada tahun 1903 pula ia mulai tertarik untuk belajar terbang setelah mendengar kesuksesan Penerbangan Wright Brothers. Denganbantuan uang sebesar £1000 dari kakeknya, De Havviland mulai mendesain pesawatnya sendiri.
Langkah pertamanya adalah bergabung dengan perusahaan Irish Motor Company di Willesden, London untuk mendesain mesin empat silinder berpendingin air dengan kekuatan 45 daya kuda, yang dirancang sebagai mesin pesawat. Sebenarnya ia tidak mengerti tentang teori pesawat, tetapi semangatnya untuk membuat pesawat sebagaimana ‘Demam” yang melanda insyinyur-insyinyur Eropa kala itu, amatlah besar.
Karena masih kurangnya pengetahuan tentang teori pesawat, pesawat pertamanya mengalami kegagalan ketika diuji coba di Fulham akibat daya dorong baling-baling terlalu lemah. Dalam uji coba ini ia dibantu oleh temannya, Francis T. Hearle dari Porthleven.
Pada bulan desember 1909 De Havviland terbang menuruni bukit. Setelah kecepatan dirasa cukup, ia menarik kemudi angguk hingga pesawat pun melayang hingga 50 kaki, namun kemudian jatuh ke tanah dan rusak parah akibat sistem kemudi yang tidak stabil dan daya dorong mesin yang rendah.
De Havviland dan Hearle kemudian merancang pesawat yag terbuat dari kayu spruce dengan dua balig baling. Pada musim panas tahun 1910 pesawat yang dipiloti oleh De Havviland berhasil mengudara untuk pertama kalinya. Makin lama, De Havviland makin terampil menerbangkan pesawatnya. Ia mencoba terbang dengan berbagai putaran, jarak dan ketinggian. Akhirnya, dengan belajar terbang secara otodidak ini, ia berhasil mendapatkan sertifikat penerbang ke-53 dari Royal Aero Club pada tanggal 7 februari 1911.
Krisis keuangan membuat dua sahabat, De Havviland-Hearle berpikir untuk kembali ke industri mobil. Niat ini diurungkan ketika mereka bertemu dengan F.M. Green, insyinyur terkenal dari Daimler Motor Company yang menawari De Havviland menjadi pilot pada Army Balon Majesty sekaligus membeli pesawt rancangannya seharga £ 400. hearle sendiri ditawari menjadi mekanik. Di perusahaan ini De Havviland juga turut merancang dan membuat pesawat beserta mesinnya.
De Havviland merancang pesawat sayap ganda yang memiliki baling-baling di belakang, bernama Farman Experimental 1 (FE-1) karena mirip dengan pesawat buatan Henry Farman. Setelah diganti dengan mesin Gnome 50 daya kuda, kodenya diubah menjadi FE-2. Pesawt ini berkembang menjadi FE2B dan FE2D bermesin Roll-Royce yang sangat terkenal pada Perang dunia II. Ia juga merancang pesawat berbaling-baling depan yang dinamai Bleriot Experimental (BE) karena mirir pesawat rancangan Louis Bleriot. Pesawat ini selanjutnya digunakan oleh Korps Terbang Kerajaan Inggris.
Mulai tahun 1922 sampai 1914, De Havviland bekerja berpindah-pindah baik sebagai pilot atau sebagai perancang mesin di berbagai perusahaan anrtara lain Aircraft Manufacturing Company, Royal Aircraft Company, dan sebuah kantor kuosioner di daerah Herdon.
Pada saat terjadinya perang Dunia I, De Havviland bergabung dengan Korps Terbang Kerajaan Inggris dan merancang pesawat sayap ganda Airco DH I bermesin Gnome 50 daya kuda untuk patroli pertahanan. Pada bulan februari 1915, ia merancang DH 1A bermesin beardmore 120 daya kuda, FE2 dan FE2B.
Ketika FE-8 terpilh sebagai pesawat unggulan, ia merancang DH 2 bermesin Gnome 100 daya kuda, berkursi tunggal dengan kecepatan 100 mil/jam. Pesawat ini digunakan oleh Skadron Tempur 24 Inggris pada tahun 1916.
Tidak berhenti berkarya, pesawat DH3 dan DH4 menyusul pada tahun 1917 dengan mesin Roll-royce Eagle 375 daya kuda. Pesawat DH3 tercatat sebagai pesawat yang sulit dikejar sementara DH4 menjadi pesawat pembom dan pengintai denganm kecepatan 133 mil/jam pada ketinggian 13.000 kaki, angka capaian yang cukup fantastis pada masa itu.awat ini diproduksi dalam jumlah ribuan oleh Aircraft Manufacturing Company.
Secara berturut-turut, De Havviland merancang pesawat DH5 kursi tunggal, DH6 pesawat latih dan DH9 pembom. De Havviland diakui sebagai perancang setengah dari kekuatan Sekutu pada Perang Dunia I. Rancangan terbesar De havviland adalah pesawat pembom tercepat mosquito yang dipakai pada Perang dunia II yang telah merontokkan pesawat 600 pesawat musuh dan telah diproduksi sebanyak 7844 buah di Inggris dan Kanada.
Sir Geoffrey De Havviland, insyinyur serba bisa ini menerima berbagai penghargaan atas jasa-jasanya, di antaranya Air Force Cross PD I, Gelar Kesatria pada bulan juni 1944, penghargaan Royal Designer dan medali emas dari Daniel Guggenhein untuk prestasinya dalam bidang aeronautika.
Di balik kesuksesannya ini, ada nama yang kiranya patut dikenang yakni, Francis T. Hearle, sahabatnya dalam suka dan duka. DH dan Hearle menyadari bahwa yang terpenting dari semua itu adalah kokohnya persahabatan yang merupakan harta termahal mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar